Kelainan
dan penyakit genetic adalah penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata-rata
manusia, serta merupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya
factor-faktor genetic yang mengtur struktur dan fungsi fisiologi manusia.
Berdasarkan
sifat alelnya maka kelainan dan penyakit genetic dapat digolongkan sebagai
berikut :
·
Kelainan dan penyakit genetic yang disebabkan factor
alel dominan autosomal
·
Kelainan dan penyakit genetic yang disebabkan factor
alel resesif autosomal
·
Kelainan dan penyakit genetic yang disebabkan alel
tertaut dengan kromosom seks/kelamin
·
Kelainan dan penyakit genetic yang disebabkan
pengaruh aberasi kromosom
PEWARISAN
ALEL RESESIF AUTOSOMAL
Perlu
diingat bahwa setiap gen mengkode protein yang memiliki fungsi khusus. Alel
yang menyebabkan kelainan genetic, mengkode protein yang tidak berfungsi atau tidak
mengkode protein sama sekali. Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot
dikatakan normal dalam fenotifnya karena salah satu pasangan gen yang ‘ normal
‘ dapat menghasilkan jumlah protein yang cukup banyak.
Dengan demikian suatu penyakit yang diwarisi
secara resesif, hanya muncul pada individu yang homozigot atau memiliki alel
homozigotresesif.
Kita dapat
melambangkan genotype penderita sebagai aa dan individu yang tidak memiliki
kelainan dengan AA dan Aa. Namun heterozigot (Aa) yang secara fenotipe normal
disebut karier secara genotype, karena orang-orang seperti ini dapat saja
menurunkan salah satu gen resesifnya kepada keturunan mereka.
Sebagian
orang yang memiliki kelainan resesif lahir dari orang tua yang bergenotipe
karier (Aa x Aa) ataupun dihasilkan dari perkawinan (Aa x aa) serta (aa x aa)
Contoh beberapa penyakitnya :
v Anemia sel
sabit
Penyakit
anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi asam amino tunggal dalam protein
hemoglobin berisi sel-sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah individu
yang diserang, dalam kedaan rendah (misalnya pada saat berada ditempat yang
tinggi atau pada waktu mengalami ketegangan fisik), hemoglobin sel sabit akan
mengubah bentuk sel-sel darah merah menjadi bentuk sabit.
Individu
yang menderita anemia sel sabit disimbolkan dengan ss, sedangkan individu
normal memiliki genotype SS dan karier anemia sel sabit disimbolkan dengan Ss.
v Fibrosis
sistik
Fibrosis
sistik disebabkan oleh karena tidak adanya protin yang membantu transport ion
klorida melalui membrane plasma, oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang mempengaruhi pancreas, saluran pernafasan,
kelenjar keringat dll.
Fibrosis sistik disebabkan
oleh alel homozigot resesif (cc), sedangkan individu heterozigot (Cc) tidak
menderita gejala
penyakit ini namun merupakan
karier, sedangkan individu normal memiliki genotype (CC).
v Albino
Kata
albino berasal dari “albus” yang berarti putih. Kelainan terjadi karena tubuh
tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin
menjadi beta 3-4 dihydroksiphenylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen
melanin.
Pembentukan
enzim yang mengubah tirosin menjadi melanin, ditentukan oleh gen dominan A,
sehingga orang normal mempunyai genotip (AA) atau (Aa) dan albino (aa).
v Thalassemia
Istilahnya
berasal dari bahasa thalasa = laut dan anemia. Thalasemia merupakan kelainan
genetic yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa rantai
hemoglonin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen.
Pada
Thalasemia dimana eritrosit mempunyai gambaran microscytic (kecil), leptocytic
(lonjong), dan polycytemic (banyak), bercampur baur apa yang disebut ”target
cel”
Thalasemia
dibedakan atas :
1. Thalassemia
mayor, sangat parah, sering menyebabkan kematian waktu bayi
2. Thalassemia
minor, tidak parah , mempunyai gejala pembengkakan limpa sedikit.
Individu penderita biasanya
memiliki genotype heterozigot.
PEWARISAN
ALEL DOMINAN AUTOSOMAL
1. Akondroplasia
Disebabkan
oleh tidak terbentuknya komponen tulang rawan pada kerangka tubuh secara benar.
Individu akondroplasia dewasa mempunyai kaki dan lengan yang tidak normal
(pendek) dengan tinggi tubuh kurang dari 1,2 meter, namun intelejensi, ukuran
kepala dan tubuh normal.
Individu
penderita akondroplasia mempunyai genotif KK atau Kk, sedangkan individu normal
bergenotip homozigot resesif.
2. Brakidaktili
Adalah
suatu kelainan yang dicirikan dengan jari tangan atau jari kaki yang memendek,
karena memendeknya ruas-ruas tulang jari.
Penderita
brakidaktili memiliki gen dalam keadaan heterozigot (Bb). Individu yang
memiliki gen yang homozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada masa embrio,
sedangkan dalam keadaan heterozigot hanya mempunyai 2 ruas jari, karena ruas
jari yang tengah sangat pendek dan tumbuh menyatu dengan ruas jari lain.
Sedangkan
individu dengan gen homozigot resesif (bb) merupakan individu normal.
3. Huntington
4. Polidaktili
KELAINAN DAN PENYAKIT KARENA ALEL RESESIF
TERTAUT KROMOSOM SEK “ X “
1. Hemofilia
Hemofilia merupakan ganngguan koagulasi herediter yang paling
sering dijumpai. Hemofilia disebabkan oleh mutasi gen factor VIII dan factor IX
sehingga dapat dikelompokkan menjadi Hemofilia A dan Hemofilia B. Kedua gen
tersebut terletak pada kromosom X, sehingga termasuk penyakit resesif terkait
–X, yang disebabkan karena tidak adanya protein tertentu yang diperlukan untuk
penggumpalan darah, atau kalaupun ada
kadarnya rendah sekali.
Umumnya luka pada orang normal akan menutup/membeku dalam waktu
5-7 menit. Tetapi pada penderita hemophilia darah akan membeku 50 menit sampai
2 jam, sehingga mudah menyebabkan kematian karena terlalu banyak kehilangan
darah.
Perempuan yang homozigot resesif untuk gen ini merupakan
penderita ( XbXb ) , sedangkan perempuan yang heterozigot
( XbXh
) pembekuan darahnya normal namun dia hanya berperan sebagai pembawa/carier.
Seorang laki-laki penderita hanya mempunyai satu genotif yaitu ( XbY
).
2. Buta warna
Penderita tidak dapat
membedakan warna hijau dan merah atau semua warna. Individu yang buta terhadap
zat warna hijau (type deutan) dan merah type (protan) dikarenkan individu
tersebut tidak mempunyai reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang
gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan penyakit yang disebabkan oleh gen
resesif c (colour blind) yang terdapat pada kromosom X.
Perempuan normal mempunyai
genotip homozigotik dominan (CC) dan heterozigotik (Cc) , sedangkan yang buta
warna adalah homozigotik resesif (cc). Laki-laki hanya mempunyai sebuah
kromosom –X , sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna XcY
3. Distrofi
otot
4. Sindrom
Fragile X
5. Sindrom
Lesch Nyhan
KELAINAN GENETIK KARENA TERTAUT KROMOSOM “ Y “
1. Gen tertaut
kromosom Y merupakan gen tertaut kelamin sempurna , artinya kelainannya hanya
terjadi pada laki-laki.
2. Hypertrichosis
3. Weebed Toes
4. Hystrixgravier
0 komentar:
Posting Komentar