Laktat
dehidrogenase (LD, LDH) adalah enzim intraseluler yang terdapat pada hampir
semua sel yang bermetabolisme, dengan konsentrasi tertinggi dijumpai di
jantung, otot rangka, hati, ginjal, otak, dan sel darah merah. LDH merupakan
suatu molekul tetramerik yang mengandung empat subunit dari dua bentuk; H
(jantung) dan M (otot), yang berkombinasi sehingga menghasilkan lima isoenzim
yang diberi nama LDH1 (H4) sampai LDH5 (M4). Isoenzim-isoenzim tersebut
memiliki spesifisitas jaringan yang sangat berguna dalam menentukan organ asal,
yaitu :
- LDH1 (HHHH) terdapat di jantung, eritrosit, otak
- LDH2 (HHHM) terdapat di jantung, eritrosit, otak
- LDH3 (HHMM) terdapat di paru, otak, ginjal, limpa, pankreas, adrenal, tiroid
- LDH4 (HMMM) terdapat di hati, otot rangka, ginjal
- LDH5 (MMMM) terdapat di hati, otot rangka, ileum
Aktivitas
LDH total dalam serum diperkirakan meningkat pada hampir semua keadaan penyakit
yang mengalami kerusakan atau destruksi sel. Selain itu, aktivitas LDH total
juga merupakan indikator yang relatif sensitiv yang menunjukkan sedang
berlangsungnya proses patologik. Peningkatan LDH total dan rasio LDH1/LDH2
dengan kadar tertinggi LDH1 bermanfaat untuk memastikan diagnosis infark
miokardium (MCI). Kadar LDH meningkat dalam waktu 12-24 jam setelah terjadinya
MCI, mencapai puncaknya dalam 2-5 hari dan tetap tinggi hingga 6-12 hari, lalu
akan menjadi normal kembali dalam waktu 8-14 hari.
Hemolisis invivo akibat keadan seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, anemia megaloblastik, anemia hemolitik mikroangiopati dan kerusakan mekanis pada eritrosit akibat katup jantung prostetik akan menyebabkan peningkatan kadar LDH, dengan LDH1 lebih besar daripada LDH2
LDH3 berhubungan dengan penyakit paru. Selain itu, LDH2, LDH3, dan LDH4 sering meningkat pada pasien dengan keganasan dan beban tumor yang besar karena metabolisme dan pertukaran sel tumor, kecuali pada tumor germinativum testis dan ovarium yang cenderung menyebabkan peningkatan LDH1 dan LDH2. Peningkatan LDH tersendiri yang terdeteksi pada pemeriksan penyaring perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan keganasan tersamar.
LDH5 keluar dari otot rangka setelah cedera (tetanus, kejang, cedera mekanis, cedera listrik, dsb) dan dari hati pada banyak patologi hati (hepatitis, sirosis, kongesti pasif, dsb). Untuk membedakan sumber peningkatan LDH5 dari otot rangka atau hati, informasi polaenzim lain sangat bermanfat (misal CK, aminotransferase, ALP, GGT).
Penyakit multisistem dapat menyebabkan peningkatan aktifitas LDH total disertai distribusi normal isoenzim. Aktifitas LDH dalam cairan pleura bermanfaat untuk membedakan transudat (ketidakseimbangan hidrostatik dengan LDH rendah) dari eksudat (berasal dari peradangan dengan banyak sel dan LDH tinggi).
Hemolisis invivo akibat keadan seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, anemia megaloblastik, anemia hemolitik mikroangiopati dan kerusakan mekanis pada eritrosit akibat katup jantung prostetik akan menyebabkan peningkatan kadar LDH, dengan LDH1 lebih besar daripada LDH2
LDH3 berhubungan dengan penyakit paru. Selain itu, LDH2, LDH3, dan LDH4 sering meningkat pada pasien dengan keganasan dan beban tumor yang besar karena metabolisme dan pertukaran sel tumor, kecuali pada tumor germinativum testis dan ovarium yang cenderung menyebabkan peningkatan LDH1 dan LDH2. Peningkatan LDH tersendiri yang terdeteksi pada pemeriksan penyaring perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan keganasan tersamar.
LDH5 keluar dari otot rangka setelah cedera (tetanus, kejang, cedera mekanis, cedera listrik, dsb) dan dari hati pada banyak patologi hati (hepatitis, sirosis, kongesti pasif, dsb). Untuk membedakan sumber peningkatan LDH5 dari otot rangka atau hati, informasi polaenzim lain sangat bermanfat (misal CK, aminotransferase, ALP, GGT).
Penyakit multisistem dapat menyebabkan peningkatan aktifitas LDH total disertai distribusi normal isoenzim. Aktifitas LDH dalam cairan pleura bermanfaat untuk membedakan transudat (ketidakseimbangan hidrostatik dengan LDH rendah) dari eksudat (berasal dari peradangan dengan banyak sel dan LDH tinggi).
Masalah Klinis
Keadaan yang
mempengaruhi aktifitas LDH :
PENINGKATAN MENCOLOK (5 kali normal atau lebih) : anemia megaloblastik, karsinomastosis luas, syok septik dan hipoksia, hepatitis, infark ginjal, purpura trombositopenik trombositik.
PENINGKATAN SEDANG (3-5 kali normal) : infark miokardium, infark paru, keadan hemolitik, leukemia, mononukleosis infeksiosa, delirium tremens, distrofi otot.
PENINGKATAN RINGAN (sampai 3 kali normal atau lebih) : sebagian besar penyakit hati, sindrom nefrotik, hipotiroidisme, kolangitis.
Beberapa jenis narkotika dapat meingkatkan aktifitas LDH, yaitu kodein, morfin, meperidin (Demerol).
PENINGKATAN MENCOLOK (5 kali normal atau lebih) : anemia megaloblastik, karsinomastosis luas, syok septik dan hipoksia, hepatitis, infark ginjal, purpura trombositopenik trombositik.
PENINGKATAN SEDANG (3-5 kali normal) : infark miokardium, infark paru, keadan hemolitik, leukemia, mononukleosis infeksiosa, delirium tremens, distrofi otot.
PENINGKATAN RINGAN (sampai 3 kali normal atau lebih) : sebagian besar penyakit hati, sindrom nefrotik, hipotiroidisme, kolangitis.
Beberapa jenis narkotika dapat meingkatkan aktifitas LDH, yaitu kodein, morfin, meperidin (Demerol).
Uji Laboratorium
Banyak
tehnik yang digunakan untuk mengukur isoenzim-isoenzim LDH, seperti pemanasan
(LDH5 terurai dan LDH1 stabil), spesifitas substrat (aktivitas hidroksibutirat
dehidrogenase sebenarnya adalah LDH1), elektroforesis, dan imunoinhibisi
subunit tertentu. Metode yang terbanyak dilakukan adalah elektroforesis. Aktifitas
LDH total dalam serum dapat diukur dengan laktat sebagai substrat (LD-L) atau
piruvat sebagai substrat (LD-P). Reaksi LD-L paling banyak digunakan.
Spesimen
Spesimen
yang diperlukan untuk mengukur aktifitas LDH adalah serum atau cairan tubuh.
Spesimen harus bebas dari hemolisis dan apabila akan disimpan, spesimen harus
dipisahkan dari bekuan untuk menghindari kemungkinan pengeluaran LDH intrasel.
LDH total dan isoenzim LDH stabil pada suhu kamar selama beberapa hari, tetapi
rusak apabila dibekukan.
Nilai Rujukan
DEWASA :
- LDH Total : 100-190 IU/L, 70-250 U/L
- Isoenzim LDH1 : 14-26%; LDH2 : 27-37%; LDH3 : 13-26%; LDH4 : 8-16%; LDH5 : 6-16%. Perbedaan sebesar 2-4% dianggap normal.
ANAK : Neonatus : 300-1500 IU/L; Anak : 50-150 IU/L, 110-295 U/L.
Nilai rujukan dapat berbeda tergantung metode yang digunakan.
Faktor yang Mempengaruhi Temuan Laboratorium
- Obat narkotik dan injeksi IM dapat meningkatkan kadar
- Hemolisis sampel dapat meningkatkan kadar
- Penyimpanan sampel pada keadan beku dapat menurunkan kadar.
0 komentar:
Posting Komentar