Dalam melakukan kegiatan sehari-hari kita memerlukan energi yang berasal dari berbagai sumber seperti makanan yang nantinya akan diserap oleh tubuh dalam bentuk glukosa dan kemudian akan digunakan oleh sel-sel tubuh yang memerlukan energi ataupun disimpan dalam hati dan otot sebagai cadangan energi tersebut.
Pemantauan kadar glukosa atau A1c sangat baik dilakukan untuk menilai penanganan penyakit diabetes, karena kontrol glikemik yang buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan komplikasi seperti retinopati dll.
Diabetes atau penyakit DM (Diabetes Melitus) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi normal.
Dalam hal ini apabila dibiarkan tidak terkendali maka DM akan menimbulkan penyulit-penyulit yang dapat berakibat fatal seperti penyakit jantung, ginjal, kebutaan dan amputasi.
Penderita DM harus dapat menjaga agar konsentrasi glukosa darahnya senormal mungkin untuk mencegah timbulnya komplikasi, oleh sebab itu diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk pemantauan konsentrasi glukosa darahnya. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain :
- Gula darah puasa
- Gula darah 2 jam post prandial
- Konsentrasi HbA1C
Apa itu HbA1c dan apa manfaatnya ?
HbA1c dikenal juga sebagai hemoglobin terglikasi, hemoglobin terglikosilasi atau fraksi hemoglobin yang berikatan langsung dengan glukosa. HbA1c digunakan untuk menggambarkan komponen stabil hemoglobin yang terbentuk dari reaksi non enzimatik lambat.
Jumlah HbA1c yang terbentuk dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh rata-rata konsentrasi glukosa darah. HbA1c yang dibentuk dalam tubuh akan terakumulasi dalam sel-sel darah merah dan akan terurai perlahan bersamaan dengan berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah adalah 120 hari atau sekitar 3 bulan).
Karena ikatan HbA1c dapat bertahan lama, dan jumlah HbA1c yang terbentuk tergantung pada konsentrasi glukosa darah, maka pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama 1-3 bulan.
Pemeriksaan HbA1c berbeda dengan pemeriksaan glukosa darah, dimana pada pemeriksaan glukosa darah hanya dapat mencerminkan konsentrasi glukosa darah pada saat diperiksa saja, sedangkan pada pemeriksaan HbA1c dapat memberikan gambaran rata-rata glukosa darah selama 1-3 bulan, dan juga pada pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, olahraga ataupun obat yang dikonsumsi.
Jadi meskipun pada saat pemeriksaan konsentrasi glukosa darah puasa dan 2 jam pp dalam rentang normal (untuk pasien DM) belum tentu pengendalian konsentrasi glukosa darahnya baik.
Kriteria Pengendalian DM Berdasarkan Nilai HbA1c
Baik : Kadar HbA1c <6,5 %
Sedang : Kadar HbA1c 6,5 % - 8 %
Buruk : Kadar HbA1c >8 %
Manfaat pemeriksaan HbA1c
- Mengukur kadar glukosa darah rata-rata selama 120 hari yang lalu (sesuai usia eritrosit)
- Menilai efek perubahan terapi 8 - 12 minggu sebelumnya, sehingga tidak dapat digunakan untuk menilai hasil pengobatan jangka pendek
- Menilai pengendalian penyakit DM dengan tujuan mencegah terjadinya komplikasi diabetes
0 komentar:
Posting Komentar